Ikon Natal

"Allah memberi Putra Tunggalnya. Maka, Malaikat mempersembahkan lagu; langit memberi bintang; bumi memberi gua; majus dengan hadiahnya; kaum gembala dengan pujian; dan umat manusia memberi Sang Perawan." - Kidung Natal

Terngiang-ngiang dalam telinga saya lagu Natal Ukraina saat menyalin ikon suci ini*. Saya mengingat bagaimana gundahnya Sang Bunda Allah pada saat memikirkan nasib dari anak semata wayangnya ini, seperti dalam lagu "In The Dark Night - V Temnuyu Nichku"**.

Natal memang merupakan momen yang mengharukan. Sukacita yang bercampur kesedihan antisipatif yang sangat kental. Itu pun tergambar dalam ikon-ikon Natal di Timur. Meriah, tetapi tetap mempertahankan suasana sendu. Lahir untuk mati

Ikon ini mengambil perbukitan Betlehem sebagai latar tempatnya, dengan gua tempat Kristus berbaring sebagai fokus utamanya. Mengelilingi Kristus adalah Bunda Allah bersama lembu dan keledai, para malaikat dan bintang-bintang, Bapa Yosef dan Salome, Orang Majus dan Gembala.





1. Bintang 

"...di langit bertaburan bintang kemilau..." adalah sebuah lirik lagu Natal yang tidak asing bagi kita. Namun, ada satu bintang yang tampak lebih mencolok di bagian atas ikon. 

Bintang dalam ikon-ikon suci dibuat dalam bentuk salib. Dua garis tegak dan melintang, kemudian ditambah dua sinar menyilang membentuk huruf "x" sebagai singkatan dari kata "Kristus" dalam bahasa Yunani. Bintang model ini disebut juga bintang delapan penjuru. 


Bintang ini turun dari sebuah realita yang lain, yang digambarkan dalam bentuk setengah lingkaran di atas, di luar bingkai ikon. Kristus datang dari surga, masuk ke dalam alam kita. 


2. Malaikat Mikael

Adapun bintang Natal adalah sebuah benda misterius. Dikatakan bahwa bintang itu berpindah-pindah tempat, berubah-ubah dalam ukuran, bahkan hinggap di atas gua, tanpa mengubah tatanan alam semesta. Sudah pasti itu bukanlah bintang sembarang bintang, seperti benda angkasa yang kita kenal dalam disiplin ilmu pengetahuan. 

Menyadari hal tersebut, Para Bapa Gereja berpendapat bahwa bintang yang muncul saat kelahiran Kristus bukanlah bintang biasa, melainkan adalah perwujudan dari Malaikat Agung, Santo Mikael sendiri. Maka, di sini digambarkan terang yang menyerupai bintang itu keluar dari bando Santo Mikael. 

Malaikat Mikael sendiri tampak turun dari langit, memandang orang-orang majus, tangan kanannya menunjuk bintang itu dan tangan yang lain mengarahkan mereka menuju bayi Kristus.


3. Kristus Tuhan Kita

Turun dari bintang itu tiga pancaran sinar menunjuk kepada Sang Bayi Kristus. Sinar semacam ini juga tampat pada Peristiwa kabar sukacita, yakni ketika Bunda Maria mengatakan "Ya" kepada malaikat Gabriel, pada saat itu Sang Putra Allah mengambil daging dalam rahimnya.

Putra Allah tampak terbaring di atas palungan, yang lebih tampak seperti batu kubur. Dia terbungkus kain lampin yang lebih tampak seperti kain kafan. Peristiwa salib dan kematian Kristus sudah terbayang bahkan sejak hari Natal. 

Di atasnya, tertera nama suci, "IC-XC" yang berarti "YesuS-KristuS" dalam aksara Yunani. Di bawah nama suci itu disertakan juga gelar-Nya di sini sebagai "Putra Insan" mengingat kembali kata-kata Santo Athanasius, "Sang Anak Allah menjadi Manusia, agar anak manusia [bisa] menjadi anak Allah."


Putra Allah terbaring di dalam gua yang gelap gulita. Dia menjadi satu-satunya cahaya di dunia ini.

Tuhan kita tampak menengadah ke langit. Ia memandang surga, memandang Bapa-Nya. Ke sana lah Dia akan mengantar kita semua yang menerima-Nya.

4. Lembu dan Keledai

Tampak di depan Kristus adalah lembu dan keledai. Lembu merupakan lambang umat Israel, sebagai suatu kurban bagi Allah. Sementara keledai merupakan lambang bangsa-bangsa kafir. Keduanya hadir di sini menjadi lambang Injil yang mempersatukan segala bangsa.

Palungan adalah tempat makan hewan, dan dengan tidur di sana, hendak memberikan kepada kita gambaran awal mengenai Ekaristi, di mana Tuhan akan menjadi santapan bagi umat-Nya. Begitu juga dengan gua, yang merupakan simbol perut bumi, atau Bethlehem yang artinya Rumah Roti dalam bahasa Ibrani. 

Kedua binatang tak berakal budi ini menunjukkan sikap hormat dan penghayatan mereka di depan Tuhan kita, menggemakan ucapan Nabi Yesaya,

"Lembu mengenal pemiliknya, tetapi Israel tidak; keledai mengenal palungan yang disediakan tuannya, tetapi umat-Ku tidak memahaminya.

Yesaya 1:3 

5. Sang Theotokos

Bunda Maria tampak terbaring di samping Kristus di bibir gua. Ia memakan porsi paling banyak dalam ikon ini. Hendak mengatakan kepada kita bahwa pada masa awal Kristus di dunia ini, adalah Bunda Maria yang melindunginya dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatannya.


 

Ia terbaring di sebuah tempat tidur kerajaan, sebab dia baru melahirkan dan melahirkan seorang Raja Semesta Alam.

Raut muka dan gestur tangannya menampakkan sebuah perenungan yang dalam. Ini senada dengan kidungan Natal yang mengungkapkan kekhawatiran Bunda Maria akan nasib Putranya yang akan mati di atas kayu salib selagi dia meninabobokan kanak-kanak Yesus.

Di samping kepalanya ada inskripsi nama sucinya, "MP-OY" yang berarti "Bunda-Allah". Arti tersebut ditulis juga di bawah nama suci itu.

6. St. Yosef

Bapa Yusuf tampak di sisi pojok kiri bawah ikon. Dia duduk di luar gua bahkan tampak terpisah dari Bunda Maria dan Kristus. Ini dilakukan untuk menegaskan iman Gereja bahwa Bapa Yusuf tidak berperan apapun dalam hamilnya Bunda Maria serta persalinan Yesus Kristus. Kedua hal tersebut terjadi secara ajaib dan adikodrati, tanpa campur tangan manusia. 



Dia duduk dengan tatapan yang dalam. Raut muka dan gestur tangannya menyiratkan bahwa dia sangat kebingungan. "Mengapa sampai aku bisa ada di situasi seperti ini? Menjadi Ayah Mesias Israel, merawat Sang Pemelihara Semesta Alam, menjadi pengawal Allah yang menjelma. Lagi pula, bagaimana Allah menjelma menjadi manusia?" Akan tetapi semua itu disimpannya dalam hatinya. 

7. Para Majus

Ketiga Raja yang tampak datang dari sisi kiri mewakili bangsa-bangsa non-Yahudi yang datang memberi hormat kepada Sang Maharaja. 



Ada yang mempersembahkan dupa, yang berpakaian seorang raja, ada yang mempersembahkan emas, yang berpakaian seorang pangeran, ada yang mempersembahkan minyak narwastu, yang berpakaian seorang majus. 

"Segala bangsa yang Kaujadikan akan datang sujud menyembah di hadapan-Mu, ya Tuhan, dan akan memuliakan nama-Mu."

Mazmur 86:9

8. Para Gembala

Para Gembala tampak datang dari sisi kanan dan mewakili orang-orang miskin. 



Lagipula, Kristus disebut sebagai Sang Gembala yang Baik. Mereka adalah orang-orang yang pertama menyembah Kristus sesudah dilahirkan. Yang satu membawa anak domba, mengingatkan kita pada Gembala Habel, yang dibunuh Kain, karena persembahan dombanya menyenangkan hati Allah. Sementara yang lain memegang seruling, mempersembahkan lagu pujiannya kepada Tuhan.

9. Bidan Tuhan

Di pojok kanan bawah ikon, tampak Salome, mantan istri Bapa Yusuf yang membasuh bayi Kristus. Tradisi mengatakan, adalah Salome yang hadir pada persalinan Bunda Maria, yang kemudian hanya menjadi terkejut setelah menemukan bahwa Bunda Maria melahirkan dengan cara ajaib.



Putra Allah, dengan dibasuh sesudah kelahirannya mengatakan pada kita bahwa Dia sungguh-sungguh sudah menjadi manusia dan menerima segala kelemahan manusia sama seperti kita, kecuali dalam hal dosa.

Dia tampak dalam rupa dan tubuh yang sempurna, bagaikan seorang dewasa yang terperangkap dalam tubuh anak kecil. Begitulah Kanak-kanak Yesus ditampilkan dalam ikon. Seorang dewasa dalam bentuk anak kecil.

Pembasuhan ini mengingatkan kita akan peristiwa pembaptisan. Dengan dibaptis, Kristus bukan dibersihkan dari dosa, melainkan menyucikan kodrat air dan alam semesta.

10. Malaikat

Para Malaikat Kerubim berwarna biru tampak samar-samar mengelilingi gua tempat Kristus terbaring. Mereka adalah malaikat yang rupanya menakutkan yang paling dekat dengan takhta Allah. Injil menulis bahwa pada kelahirannya, pasukan malaikat tampak di langit memuji Allah. Dengan kelahiran Kristus, takhta Allah dibuat juga di bumi. Para Malaikat yang melayani takhta Allah juga ikut menyertainya. 


Dapatkan kopian ikon-ikon ini dalam bentuk ikon cetak gerejawi di sini: Klik Di Sini.



*Para pelukis ikon tidak pernah diajarkan untuk membuat ikon baru melainkan untuk meniru setiap ikon yang sudah ada sebagai model untuk mempertahankan kesesuaian ajaran yang benar.


** Lagu V Temnuyu Nichku

Lagu bisa didengar di sini.

Lirik:

1. Di malam yang g'lap, di atas Betlehem

Terbit bintang terang, s'limuti tanah suci

Perawan Termurni, Mempelai Tersuci

Meninabobokan Sang Imanuel


Reff: Bobolah, Yesus, sayangku

Bobo, Bintang Kecilku

Nasibmu pedih, namun

kini bobolah, Anakku


2. Dikecup, dibedung, dininabobokan

kasih Sang Ibunda, bagi Sang Sabda

Engkau akan besar, Putraku tersayang

Menyatakan diri pada dunia.


3. Kasih dari Tuhan, Kebenaran Allah

Iman kan Kau bawa bagi umat-Mu

Dosa 'kan dihapus, Injil terus hidup

Namun engkau, sayang, yang jadi korbannya

Postingan populer dari blog ini

Ikon-ikon di Kapel St. Fransiskus dari Assisi, Taman Anggrek, Jakarta Barat

Ikon Pemberitaan Injil Kerajaan Allah

Ikon Kebangkitan Tuhan di Kapel Taman Anggrek